Mom Guilt, Fenomena Rasa Bersalah Orang Tua

Mom Guilt

Mom Guilt, Fenomena Rasa Bersalah Orang Tua

Menjadi seorang orang tua terutama ibu membawa tantangan tersendiri. Masyarakat memiliki ekspektasi yang tinggi untuk seorang ibu, orang-orang mengharapkan seorang ibu harus menjadi sosok yang bisa menjadi panutan bagi anaknya dan istri idaman untuk suaminya. Tidak heran, akhir-akhir ini muncul istilah baru, yaitu Mom’s Guilt. Apa sebenarnya itu? dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk pelajari bersama!

Pengertian

Mom Guilt atau Rasa Bersalah Ibu adalah keadaan psikologis yang dialami oleh seorang ibu, ketika mereka tidak bisa memenuhi ekspektasi baik oleh dirinya, masyarakat, ataupun oleh anaknya sendiri. Misalnya ketika seorang ibu harus menitipkan anaknya ke penitipan anak karena kedua orang tuanya sibuk bekerja, pada saat itulah rasa bersalah itu muncul. Ibu akan merasa seharusnya dia hadir untuk anaknya akan tetapi karena tuntutan pemenuhan kebutuhan hal itu tidak terjadi.

Dampak Pada Ibu

Rasa bersalah pada seorang ibu jika berkepanjangan, akan membawa dampak buruk bagi kesehatan mental ibu dan juga anaknya. Jika perasaan ini tidak dikelola dengan baik dan ibu cenderung memelihara rasa itu dapat menyebabkan munculnya penyakit mental seperti depresi. Jika sudah pada tahap depresi ada tahapnya ibu segera meminta pertolongan profesional.

Apakah Fenomena ini Hanya Terjadi Pada Ibu?

Sebenaranya rasa bersalah karena tidak bisa memenuhi ekspektasi, bukan hanya dialami ibu, tapi juga bisa dialami oleh seorang ayah. Seorang ayah juga merasa bersalah ketika mereka tidak bisa menemani anak dan istrinya apalagi pada masa pertumbuhan mereka. Perbedaan ekspektasi yang berbeda kepada ayah dan ibu, yang menyebabkan ibu lebih rentan terkena fenomena ini.

Cara Mengatasi

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi fenomena ini:

1. Berhenti Berandai-Andai

Berhenti berandai-andai yang sifatnya menjatuhkan diri ibu sendiri, misalnya dengan mengatakan ” Seharusnya begini, seharusnya begitu”. Perkataan ini hanya akan menambah beban pada mental seorang ibu.  Seorang ibu harus mulai membiarkan apa pun yang terjadi yang berada di luar kendali mereka. Mindset yang harus ditanamkan ibu adalah, mereka sudah melakukan yang terbaik.

2. Berhenti Membandingkan

Hal yang membuat tidak bahagia adalah perbandingan diri kita dengan orang lain. Begitu pula ketika seorang ibu mulai membandingkan gaya pengasuhannya dengan orang lain. Setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing. Maka untuk menghindarkan diri dari beban pikiran, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain.

3. Batasi Follow Orang di Media Sosial

Memang di Era Digital ini walaupun kita berusaha untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain, kadang perbandingan itu tidak bisa kita hindarkan. Banyak di Media Sosial orang yang mengupload kebahagian mereka dengan pasangan, dengan anak dan keluarga mereka. Kadang ketika kita melihat hal itu, akan muncul rasa iri dan bersalah karena tidak bisa mewujudkannya. Maka dari itu yuk mulai seleksi siapa saja yang kita ikuti di media sosial.

4. Bicarakan Ini

Bercerita pada orang lain, apalagi orang yang anda percaya bisa menjadi solusi untuk mengatasi kepenatan, rasa jenuh,ataupun rasa bersalah yang anda alami saat ini.

5. Pekerjakan Tenaga Bantuan

Tidak ada salahnya bagi seorang ibu untuk memperkerjakan tenaga bantuan atau Asisten Rumah Tangga, ketika merasa sudah kewalahan dengan banyaknya pekerjaan rumah tangga. Dengan cara ini ibu bisa mencegah kelelahan fisik dan batin.

Kesimpulan

Fenomena Mom Guilt adalah fenomena yang rawan menyerang para ibu. Ada baiknya ketika ibu sudah mengalami untuk mulai menghubungi orang terdekat untuk membicarakannya, kemudian berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan jika sudah terbilang parah bisa menghubungi tenaga profesional.

Ingin belajar cara menjadi orang tua yang baik? Hubungi Kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share Artikel :