Telephobia, Fenomena Gen Z Takut Angkat Telepon

Telephobia

Telephobia, Fenomena Gen Z Takut Angkat Telepon, Bagaimana Mengatasinya?

Berkomunikasi via telepon sudah menjadi rutinitas hampir setiap orang di era sekarang. Apalagi dengan hadirnya teknologi smartphone yang memungkinkan kita untuk membawa alat komunikasi itu di mana pun kita berada, semakin memudahkan kita untuk berkomunikasi. Jika dulu kita hanya bisa menelpon orang via suara saja, sekarang kita juga bisa menelpon dan melihat lawan komunikasi kita dengan adanya Video Call. Namun, ketika menelpon seseorang dianggap lumrah oleh banyak orang, sebagian Gen Z justru mengalami kesulitan membiasakannya.

Studi yang dilakukan oleh Liz Baxter, seorang konsultan karir di Universitas Notthingham Inggris Raya. Hasilnya menunjukkan bahwa, di antara 25-30 orang di kelas yang berusia Gen Z, setidaknya 1/4 nya mengalami Telephobia. Apa itu sebenarnya? bagaimana cara mengatasinya? simak artikel berikut ini.

Pengertian

Telephobia adalah fenomena di mana seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan berlebihan ketika menelpon ataupun menerima panggilan telepon.Fenomena ini mulai marak akhir- akhir ini terutama pada kalangan Gen Z yang lahir pada tahun 1997-2012.

Siapa Saja yang Bisa Kena Telephobia?

Survey yang dilakukan oleh Uswitch pada 2000 orang di Inggris Raya menunjukkan,  500 orang berusia rentang 18-34 tahun tidak suka menerima panggilan telepon. 61% orang dari rentang usia tersebut menyatakan, bahwa mereka lebih suka menerima pesan teks daripada panggilan telepon.

Penyebab

Mengutip dari IDN Times dan juga Liz Baxter, setidaknya terdapat beberapa penyebab dari fenomena ini, yaitu:

  1. Kecemasan Performa: ketakutan berlebih akan kondisi harus tampil di depan orang walaupun hanya berbicara via audio. Orang dengan kecemasan ini takut dinilai buruk oleh orang lain.
  2. Kepribadian Introvert: seseorang dengan kepribadian yang introvert, akan cenderung hanya menelpon orang yang memang membuat mereka nyaman saja, dan enggan menelpon orang asing atau tidak akrab.
  3. Depresi: seseorang yang mengalami gangguan depresi, akan cenderung menarik kontak sosial, termasuk membuat panggilan telepon kepada orang lain.
  4. Gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD): seseorang yang baru saja menerima kabar buruk melalui telepon bisa saja mengalami PTSD. Misalnya menerima kabar anggota keluarganya meninggal dunia. Hal ini bisa berkembang menjadi ketakutan ketika menerima telepon selanjutnya.

Cara Mengatasi

Menurut Liz Baxter, ada beberapa cara yang bisa kita ambil untuk mengatasi kecemasan berlebih saat menerima telepon, yaitu:

  1. Memilih Ruangan: Ketika menerima telepon, pilihlah ruangan yang pas dan memungkinkan anda untuk menerima telepon tanpa mendapat gangguan dari orang lain dan sekitar.
  2. Membuat Catatan: Buatlah catatan kecil sebelum menerima telepon, yang memberikan anda panduan apa saja yang harus diucapkan saat menerima telepon. Ini bisa membantu kamu ketika menjawab telepon untuk interview kerja atau yang lainnya.
  3. Mengatur Nafas: Coba tarik nafas lalu hembuskan perlahan, dengan cara ini kamu akan jauh lebih rileks pada saat menerima telepon dan bisa tertata dalam menjawabnya.
  4. Mengubah Mindset: Jangan hanya membayangkan telepon sebagai hal yang menakutkan atau membawa kabar buruk saja. Bayangkan jika anda bisa mendapatkan kabar kalau anda lolos interview kerja atau hal-hal baik lainnya.

Liz Baxter menyebut langkah-langkah tadi sebagai upaya untuk mengambil kembali kendali. Menurut Liz Baxter salah satu sebab utama orang enggan menerima telepon adalah, karena mereka tidak merasa memiliki kendali atas arah pembicaraan di telepon.

Kesimpulan

Telephobia merupakan kondisi kecemasan berlebih ketika menerima atau memulai panggilan telepon. Fenomena ini marak akhir-akhir ini pada orang berusia 18-34 tahun. Cara untuk mengatasinya tentu dengan bertahap mulai dengan memilih ruangan hingga mengubah mindset.

Baca Juga: Agar Pekerjaan tidak Digantikan AI, Ini Skill Yang Wajib Dikuasai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share Artikel :