Mengatasi Anak Manja, Bagaimana Caranya? dan Apa Sebabnya Mereka Menjadi Manja?
Setiap orang tua pasti menghendaki kalau memiliki anak yang mandiri, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, dan tahan banting. Namun harus diakui, walaupun harapan orang tua ingin anaknya menjadi mandiri, tidak semua anak bisa menjadi mandiri sejak kecil, beberapa diantara mereka akan menunjukkan sifat yang ingin dimanjakan orang tuanya. Lalu langkah apa yang harus diambil orang tua, agar anaknya tidak menjadi manja dan menjadi pribadi tangguh? simak berikut ini!
Penyebab
Penyebab anak bisa menunjukkan perilaku yang ingin selalu dimanja, dipengaruhi oleh cara orang tuanya mendidik, dengan cara berikut:
1. Pola Asuk Permisif
Orang tua yang menggunakan pola asuh permissif, cenderung memilih untuk menuruti segala kemauan dari sang anak, atau membiarkan anak tersebut berbuat semau mereka, tanpa adanya konsekuensi atau sanksi dari mereka.
2. Tidak Mengajarkan Kedisiplinan Sejak Kecil
Kedisiplinan yang dimaksud di sini adalah, berkaitan mengajarkan anak untuk mematuhi norma sosial yang berlaku. Misalnya, jangan berteriak-teriak di tempat umum atau tempat yang banyak orang sedang beristirahat.
Orang tua yang mendidik anaknya dengan salah satu atau dua cara tersebut, akan cenderung lebih banyak memaklumi tingkah laku anaknya. Banyak diantara orang tua memilih opsi ini karena rasa bersalah mereka, baik kurangnya waktu yang bisa mereka luangkan bersama, atau karena faktor lain seperti anaknya yang sudah sakit-sakitan.
Tanda-Tanda Seorang Anak Menjadi Manja
- Low Self Control, anak manja cenderung memiliki kontrol diri yang rendah. Mereka cenderung sulit mengendalikan respons terhadap stimulus yang ada. Misalnya jika ada anak yang mengganggu mereka, mereka tidak akan segan untuk membalas perbuatan tersebut.
- Aggresivenes, anak yang tumbuh besar dengan cara dimanjakan, akan cenderung lebih agresif dibandingkan dengan yang lain, hal ini karena mereka tidak pernah mendapat teguran dari orang tuanya selama masa kecilnya.
- Rebel, anak yang tumbuh besar dengan cara dimanjakan, akan cenderung sulit mengikuti kemauan dan aturan dari orang lain. Karena menurut mereka jika orang tua saja tidak pernah memberikan aturan yang mengekang, mengapa harus mengikuti kemauan orang lain?
- Egoist, sebagaimana judulnya, anak yang tumbuh dengan cara dimanjakan, akan jauh lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding orang lain, sangat jarang mereka akan mempertimbangkan perasaan orang lain atas perlakuan mereka.
Cara Mengatasi Anak Manja
Berikut adalah cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak manja:
1. Berikan Pengertian, Bukan Meminta Maaf
Sebagai orang tua, tentunya tidak ada rasa yang lebih menyakitkan dari rasa mengecewakan sang buah hati. Kadang banyak orang tua yang berupaya menghindari mengecewakan mereka, malah justru meminta maaf ketika tidak bisa mengabulkan keinginannya. Perilaku ini akan membuat anak merasa dirinya superior, sehingga segala permintaanya harus dituruti.
Untuk mengatasinya, cobalah ajak anak untuk mengerti kondisi yang sedang anda hadapi. Misalnya anak anda meminta sepatu baru, namun belum ada uangnya, anda bisa bilang begini ” Iya sepatunya bagus, begini saja karena uangnya belum ada, kamu bantu mama dengan menyisihkan uang jajan untuk beli sepatu itu, nanti sisanya mama tambahin”. Dengan cara ini akan menimbulkan kesadaran kepada anak, bahwa ada kalanya keinginan mereka harus dicapai sendiri oleh mereka.
2. Kendalikan Tantrum Mereka
Ketika anak sedang tantrum, kebanyakan orang tua memilih langsung menenangkan mereka dan memberikan hiburan agar mereka tidak lagi merengek. Ini merupakan solusi yang bersifat jangka pendek, yang akan menimbulkan masalah baru dalam jangka panjang. Ketika tantrum anak divalidasi dengan pemberian orang tua, mereka akan merasa jika ada keinginan yang tidak terpenuhi, mereka cukup menunjukkan kejengkelan mereka, dengan membuat gaduh, berteriak, berguling-guling, atau merengek sejadi-jadinya.
Untuk mengatasinya, tetap bersikap tenang, dan biarkan saja si anak menyelesaikan tantrumnya, selama mereka tidak mencelakakan diri atau orang lain di sekitarnya. Bila dirasa sudah mengganggu orang lain, cukup ajak si anak ke tempat yang tidak terlalu ramai, dan ajaklah mereka untuk berbicara. Sampaikan kepada si anak bahwa percuma saja mereka merengek, karena anda tidak akan terbujuk dengan cara itu. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa tantrum tidak akan menyelesaikan masalah mereka.
3. Ajari Mereka Tentang Sabar
Ketika anak meminta sesuatu kepada orang tua, kebanyakan pasti ingin segera menurutinya, pada saat itu juga. Namun yang namanya keuangan rumah tangga, pasti ada naik dan turunnya, sehingga tidak jarang orang tua tidak bisa menyegerakan untuk membelikan apa yang diinginkan sang anak. Cobalah berbicara kepada anak dan minta mereka untuk mengerti, bahwa kadang mereka harus bersabar dan tidak segera bisa memiliki apa yang mereka inginkan.
4. Berikan Penghargaan Berupa Pujian, bukan Hadiah
Jangan terlalu sering membiasakan memberikan anak hadiah, atas segala bentuk pencapaian mereka. Ketika orang tua terlalu sering memberikan mereka hadiah, atas pencapaian mereka baik kecil atau besar, ketika orang tua tidak bisa memberikan hadiah lagi, anak akan menuntut. Lebih baik anda memberikan penghargaan berupa pujian, atau kalimat penyemangat seperti, ” Nah, gitu dong keren! kamu pintar!”
Dengan cara memberikan pujian dan ucapan penyemangat, selain membuat anak merasa dihargai, anda juga bisa membentuk kepercayaan diri mereka. Di sisi lain jika anda terus-terusan memberikan hadiah, anak akan merasa hal itu sebagai lumrah, dan ketika tidak diberikan mereka akan merasa dicurangi dan kehilangan motivasi.
Kesimpulan
Menghadapi anak yang sudah terlanjur menjadi manja, adalah hal yang berat bagi orang tua. Banyak kompromi yang harus orang tua lakukan untuk menuruti keinginan mereka, yang bisa berujung malah membuat si anak menjadi semakin lebih buruk. Orang tua harus menunjukkan sikap yang tegas untuk menghadapi mereka, dan mengajarkan nilai-nilai, serta komitmen yang telah kami rangkumkan di Artikel ini, agar anak tidak semakin menjadi-jadi.