Mengatasi Sibling Rivalry (Persaingan Kakak-Adik)

sibling rivalry

Mengatasi Sibling Rivalry (Persaingan Kakak-Adik) Bagaimana Caranya?

Setiap orang tua sebenarnya menginginkan agar anak-anaknya rukun. Akan tetapi pada prakteknya tidak jarang kita jumpai terjadinya cek-cok antara saudara, dikarenakan rasa iri ataupun karena permasalahan kecil. Pada dasarnya ini adalah suatu hal yang wajar terjadi, terutama pada keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak. Fenomena ini disebut Sibling Rivalry/ Persaingan Kakak- Adik, fenomena ini sering menyebabkan banyak orang tua bingung mengatasinya, karena tak jarang adik-kakak bisa bertengkar sampai menyakiti satu sama lain. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Yuk pelajari bersama!

Pengertian

Sibling Rivalry atau Persaingan Kakak dan Adik, adalah kondisi persaingan, dan kecemburuan yang bersifat negatif dan berujung pada konflik baik verbal maupun fisik. Kondisi ini biasanya terjadi karena anak-anak ingin memperebutkan perhatian dari orang tua mereka.

Faktor Penyebab

Berikut adalah faktor penyebab kondisi ini:

1. Perbedaan Usia

Usia yang berbeda antara kakak dan adik seringkali menimbulkan pertengkaran di tengah saudara, si kakak merasa bahwa dirinya berhak untuk mengatur adiknya semau dia, dan ada rasa kecemburuan ketika orangtua lebih memperhatikan sang adik. Si adik di lain sisi beranggapan bahwa si kakak tidak berhak untuk mengaturnya, sehingga terjadilah pertengkaran.

2. Perbedaan Jenis Kelamin

Orang tua biasanya akan memberikan perlakuan yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, hal ini karena tuntutan masyarakat terhadap orang dengan jenis kelamin itu berbeda pula. Misalnya perempuan pasti akan diajari bagaimana bersikap lembut, lebih memperhatikan pakaiannya , dan lain-lain. Anak laki-laki di lain sisi dididik untuk menjadi pribadi yang berani dan tidak boleh cengeng.

Kadang pola pendidikan yang berbeda ini akan membuat bingung antara saudara yang beda jenis kelamin, karena bisa jadi apa yang menurut anak laki-laki normal dilakukan ternyata tidak bagi anak perempuan, begitupun sebaliknya. Perbedaan ini nantinya akan menimbulkan candaan hingga ejekan.

3. Urutan Kelahiran

Sama seperti jarak usia, urutan kelahiran dapat membuat pertengkaran ataupun rasa iri pada anak. Biasanya rasa iri akan muncul pada anak yang lahir lebih dahulu, karena melihat orang tuanya jauh lebih lembut kepada adeknya atau lebih memperhatikan keinginan adeknya ketimbang sang kakak sendiri. Misalnya ketika ada makanan yang menjadi kesukaan keduanya, biasanya si kakak akan disuruh mengalah supaya si adik bisa memilikinya, padahal si kakak juga ingin makanan tersebut.

Perbedaan kasih sayang orang tua kepada kakak dan adik ini seringkali menimbulkan kecemburuan di antara sesama saudara.

4. Membandingkan Pencapaian Setiap Anak

Orang tua bisa saja membuat perbandingan pencapaian antara anak satu dan yang lainnya, secara tidak sadar. Biasanya maksud dari orang tua hanyalah untuk memotivasi, namun seringkali dampaknya bisa membuat anak yan satu merasa lebih jago dari yang lain, ataupun membuat minder.

5. Pengetahuan Orang Tua

Pengetahuan orang tua juga menjadi pemicu terjadinya persaingan antar saudara, apabila pengetahuan orang tua belum cukup ketika membesarkan anak, bisa jadi ada beberapa sikap yang kurang bagus dalam membesarkan mereka. Misalnya ketika orang tua sering memuji salah satu anak, mementingkan satu anak saja, atau bahkan cara bertutur kata pada anak. Hal tersebut dapat memicu terjadinya persaingan hingga pertengkaran antara kakak dan adik.

Ciri-Ciri

Berikut adalah ciri-ciri persaingan saudara:

1. Bersikap Egois

Biasanya anak yang mengalami persaingan dengan saudaranya akan menunjukkan sikap lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan saudaranya sendiri

2. Suka Berkelahi

Anak akan cenderung lebih mudah untuk berkelahi antara satu dengan yang lain di saat mereka mengalami persaingan saudara, bisa jadi memukul atau hanya sekedar mengolok-olok

3. Lebih Dekat dengan Satu Orang Tua Saja

Anak akan memilih orang tua yang memberikan perlakuan istimewa, dan akan cenderung kurang dekat dengan orang tua yang lebih memperhatikan saudaranya yang lain.

Cara Mengatasi

1. Bersikap Tenang

Ketika orang tua mendapati anak sedang berkelahi, idealnya orang tua memisahkan keduanya terlebih dahulu, dan tetap bersikap tenang. Jangan memisahkan anak yang sedang berkelahi dengan cara memukul ataupun berteriak, karena anak akan meniru perilaku tersebut

2. Ciptakan Lingkungan Yang Kooperatif

Ketika anak sedang bertengkar, jangan memihak keduanya akan tetapi berikan lah pengertian antara satu dengan yang lainnya. Ingatkan kembali bahwa mereka sejatinya adalah saudara.

3. Bersikap Adil

Berikan hadiah dan hukuman yang serupa kepada si anak secara adil, sehingga tidak adak anak yang merasa dirinya diistimewakan. Karena apabila sudah berbuat salah siapapun itu akan mendapatkan hukuman dari orang tua

4. Tentukan Batasan

Buat aturan yang disepakati bersama, seperti aturan jam main,jam tidur, dan apa saja yang boleh dilakukan ketika di rumah. Tekankan apabila ada yang melanggar aturan tersebut nanti akan mendapatkan hukuman.

5. Ajarkan Empati

Hal yang tidak boleh terlewat adalah mengajarkan empati kepada anak, anda bisa memulainya dengan menempatkan diri seolah si anak berada di posisi saudaranya, contoh: “Kamu ingat ngga ketika adik membagi kamu permennya, gimana perasaanmu?”.Dengan cara ini adik dan kakak akan belajar bagaimana cara menyayangi saudara satu dengan yang lainnya.

Kesimpulan

Sibling Rivalry atau Persaingan antar Saudara adalah fenomena yang muncul karena adik dan kakak merasa tidak diperhatikan. Untuk mengatasinya orang tua sebaiknya memberikan perlakuan yang adil kepada semua anak yang ada di keluarga, bisa mulai dengan tidak membandingkan pencapaian mereka hingga memberikan pujian kepada setiap anak ketika mereka berprestasi. Dengan cara tadi anak akan merasa bahwa orang tua tidak pilih kasih kepada mereka.

Baca Juga: Home School Islami: Apakah Bisa Diterapkan?

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share Artikel :