Bullying di Sekolah, Salah Siapa dan Bagaimana Mengatasinya?
Tahun Ajaran baru saja dimulai akan tetapi media sosial digemparkan dengan kasus Bullying yang kembali terjadi di Sekolah. Parahnya kali ini kasus perundungan ini terjadi pada masa MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di salah satu SMP di Kabupaten Blitar Jawa Timur.
Masa MPLS seharusnya menjadi masa yang dapat memberikan kesan kepada siswa- siswi baru yang seharusnya meninggalkan kesan pertama yang baik bagi peserta didik baru malah berakhir menimbulkan trauma bagi korban kasus perundungan ini.
Sebenarnya apa yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan ini dan bagaimana menyelesaikannya seharusnya?
Pengertian Bullying
Bullying atau Perundungan merupakan sebuah tindakan menggunakan kekerasan ataupun kekuasaan untuk menyakiti kelompok ataupun individu baik secara fisik, verbal atau psikologis yang dapat menyebabkan trauma kepada korbannya.
Bullying berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu “Bull” yang artinya banteng, binatang yang pandai menyeruduk atau menyakiti lawannya. Pelakunya disebut sebagai “Bully”
Faktor Penyebab
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kasus bullying diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kondisi di Rumah
Orangtua yang sering bertengkar, kondisi rumah yang tidak membuat nyaman bagi anak, akan memicu anak tersebut melampiaskan amarahnya atau keresahannya kepada orang lain yang dijumpainya di lingkungan sekolah dengan tujuan untuk menyakiti dan tidak jarang ia mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya di rumah
2. Kepribadian Individu
Perilaku agresif, tidak berempati dengan orang lain, tidak tahu cara bagaimana mengungkapkan perasaan akan menjadi pemicu seseorang menjadi pelaku perundungan
3. Kondisi Sekolah
Ketika Sekolah abai akan kasus bullying atau bahkan berusaha menutupi terjadinya kasus ini tidak akan mengurangi angka perundungan di sekolah akan tetapi justru makin memperparah, karena menimbulkan anggapan di tengah para pelaku bahwa apa yang mereka lakukan itu benar dan diperbolehkan.
4. Kelompok Sebaya
Beberapa anak melakukan tindakan perundungan dengan tujuan agar diizinkan untuk bergabung ke satu kelompok teman sebaya mereka. Tujuan untuk bergabung ke kelompok itu biasanya agar dirinya dianggap keren atau mudah bergaul.
Jenis- Jenis Perundungan
Secara umum perundungan dapat dibagi menjadi beberapa jenis berikut:
1. Bullying Verbal
Berupa perkataan kasar, menghina orang lain karena kondisi fisik atau kecerdasan mereka dengan tujuan untuk menyakiti korban
2. Bullying Fisik
Berupa perilaku seperti mendorong, memukul, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk membuat takut atau menyakiti.
3. Bullying Cyber
Berupa perilaku memberikan komentar yang menyakitkan ke media sosial ataupun bahkan membocorkan identitas ataupun lokasi tempat tinggal dari korban ke internet
4. Bullying Relasional
Berupa pengucilan, pengabaian, dan lainnya bertujuan untuk membuat korban merasa lemah dan tidak berdaya sehingga mau menuruti keinginan dari pelaku bullying.
Cara Mencegah Perundungan
Ada beberapa tindakan yang bisa diambil untuk mencegah terjadinya kasus perundungan di sekolah yaitu:
1. Memberikan Edukasi
Orang tua sebaiknya memberikan edukasi kepada anaknya ketika di rumah tentang bahaya dari perilaku perundungan dan bagaimana seharusnya menjauhi perilaku itu
2. Pengawasan yang Ketat
Orang tua dan sekolah harus memperketat pengawasan mereka terhadap aktivitas yang dilakukan siswa di sekolah
3. Dukungan Psikologis Kepada Korban
Para korban perundungan membutuhkan bantuan secara psikologis, baik melalui guru bimbingan konseling, ataupun psikolog sekolah, dengan demikian korban perundungan dapat mengembalikan kepercayaan dirinya dan menyembuhkan trauma.
4. Penguatan Aturan dan Sanksi
Sekolah harus memberikan aturan dan sanksi yang tegas terhadap perilaku perundungan atau Bullying. Dengan demikian pelaku akan berpikir dua kali apabila ingin melakukan perilaku tersebut.
Kesimpulan
Dalam melakukan pencegahan perundungan atau bullying memerlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari orang tua di rumah sampai dengan guru-guru di sekolah. Apabila salah satu pihak tersebut tidak menjalankan perannya dengan baik maka kasus perundungan tidak akan pernah selesai dan bisa jadi kita akan menjumpai kasus yang lebih parah daripada kasus yang terjadi di salah satu sekolah di Kabupaten Blitar kemarin.
Baca Juga:Mengenal Deep Learning, Pengertian, Manfaat dan Kendala